Ki Slamet Blog - Kita Semua Wayang
Minggu, 13 Mei 2018 - 20:30 WIB
K e p a d a :
Minggu, 13 Mei 2018 - 20:30 WIB
J. Herlina Penulis Buku Pending Emas |
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami persembahkan buku ini kepada masyarakat
pembaca di Indonesia yang isinya menggambarkan semangat patriotik bangsa
Indonesia menentang penjajahan pada umumnya , khususnya perjuangan yang gagah perwira
dan tidak mengenal menyerah dari Perajurit/sukarelawan kita mengembalikan IrianBarat
ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia dalam rangka pelaksanaan Tri
Komando Rakyat.
Salah
seorang dari pejuang yang telah menyumbangkan darma baktinya untuk realisasi
TRIKORA itu dalam rangka penyelesaian REVOLUSI INDONESIA ialah saudari HERLINA,
wanita pertama yang mendarat di Irian Barat. Presiden/Panglima Tertinggi
Angkatan Perang Republik Indonesia/Panglima Besar Komando Teringgi Pembebasan
Irian Barat, menghadiahkan kepadanya sebuah Pending Emas seberat setengah
kilogram pada tanggal 19 Pebuari 1963 sebagai penghargaan Rakyat dan Bangsa
Indonesia atas jasa dan hasil perjuangannya.
Buku
ini berisikan pengalaman-pengalamannya dalam melaksanakann tugas negara membela
Ibu Pertiwi sampai mendapatkan Pending Emas itu. Karena itu pulalah maka buku
ini diberi judul ”PENDING EMAS”. Dengan penamaan itu, diharapkan agar ia
merupakan kenangan yang tak boleh dilupakansebagai peretas terakhir dari rantai
pengikat kaum imperialis yang selama berabad-abad dipakuhujamkan di bumi damai
ini, dan juga sebagai suatu dokumentasi sejarah bangsa Indonesia dalam
menyelesaikan Revolusi yang maha besar ini.
Kepada
semua instansi militer maupun sipil serta perorangan yang telah ikut serta
memberikan bantuan sehingga memungkinkan terwujudnya penerbitan ini, kami
menghaturkan banyak terima kasih.
Moga-moga
buku ini akan mendapatkan tempat yang sewajarnya dalam masyarakat.
Jakarta, 19 Desember 1964
P e n e r b i t
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
KATA PENGANTAR
Dengan segala senang hati saja
mengantarkan buku “Pending Emas”, buah-tangan saudari Herlina tentang segala
pengalamannja sewaktu ikut dalam perdjoangan pembebasan Irian Barat.
Karya saudari Herlina ini adalah
suatu karya yang berharga sekali, karena di dalamnja tercermin segala
duka-derita dan segala suka-rianja sebagai seorang sukarelawati jang pertama
mendarat di bumi keramatnja Irian Barat.
Kita semua mengetahui, bahwa
perjoangan pembebasan Irian Barat adalah suatu perdjoangan jang maha-hebat.
Tidak sedikit djerih pajah dan pengorbanan jang harus kita berikan kepada
perdjoangan itu. Tetapi achirnja sedjarah membuktikan untuk kesekian kalinja
kebenaran sembojan, bahwa tiada korban jang sia-sia terbuang, dan tiada
kemenangan tanpa perdjoangan.
Irian-Barat achirnya dapat kita
bebaskan, berkar ke-uletan Angkatan Bersendjata kita, kegigihan barisan
sukarelawan-sukarelawati kita, dan ketabahan seluruh rakyat kita dari Sabang
sampai ke Me rauke.
Kita semua merasa bahagia karenanja,
dan mengutjapkan sjukur Alhamdulillah kehadlirat Tuhan Jang Maha Kuasa jang
meridhoi perdjoangan kita itu.
Dan kini kitapun hendaknja merasa
bahagia, bahwa saudari Herlina dapat menulis segala pengalamannya itu di dalam
buku “Pending Emas” sekarang ini, untuk disadjikan kepada seluruh rakjat dan
masjarakat kita dan untuk didjadikan sumber inspirasi bagi kelandjutan
perdjoangan kita bersama memenangkan segala tjita-tjita Revolusi Nasional kita.
Semoga buku ini mendapat
medan-pembatja jang luas; dan semoga buku ini ikut menjalakan terus api dan Revolusi
kita !
Djakarta, 11
Desember 1964
PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI/
PEMIMPIN BESAR REVOLUSI
PEMIMPIN BESAR REVOLUSI
SUKARNO
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
P E T I K A N
KEPUTUSAN PRESIDEN/PANGLIMA
TERTINGGI
ANGKATAN PERANG REPUBLIK
INDONESIA/
PANGLIMA BESAR KOMANDO TERTINGGI
PEMBEBASAN IRIAN BARAT
No. 10/PLM. BS –
TAHUN 1963
KAMI,
PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN
PERANG REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA BESAR
KOMANDO TERTINGGI PEMBEBASAN IRIAN BARAT
Mengingat : dst, —
Menimbang : dst, —
M
E M U T U S K A N
Menetapkan : Menghadiahkan/menjerahkan sebuah
Pending Emas seberat ½
(setengah)
Kilogram pada tanggal 19 Febuari
19663 kepada :
N O N A H E R L I N A
Sebagai
penghargaan Rakjat atas djasa dan hatsil perdjuangan-
nja dalam rangka
pelaksanaan Tri Komando Rakjat.
SALINAN dst,—
PETIKAN Keputusan
ini disampakan kepada
jang ber-
Kepentingan untuk
diindahkan.—
Ditetapkan
Pada tanggal 19 Febuari 1963
PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI
ANGKATAN PERANG REPUBLIK
INDONESIA/PANGLIMA BESAR
KOMANDO TERTINGGI
PEMBEBASAN IRIAN BARAT
S U K A R N O
K e p a d a :
NONA HERLINA
Di
T e m p a t
TRI KOMANDO RAKJAT
Kami, Presiden/Panglima Tertinggi
Angkatan Perang Republik Indonesia, dalam rangka politik konfrontasi dengan
pihak Belanda untuk membebaskan Irian Barat, telah memberikan intruksi kepada
Angkatan Bersendjata untuk pada setiap waktu jang kami akan tetapkan mendjalankan
tugas kewadjiban membebaskan Irian Barat Tanah Air Indonesia dari belenggu
kolonialisme Belanda.
Dan kini, oleh karena Belanda masih
tetap mau melandjutkan kolonialisme di tanah air kita Irian Barat, dengan
memetjah-belah Bangsa dan Tanah Air Indonesia, maka kami perintahkan kepada
Rakjat Indonesia, djuga jang berada di daerah Irian Barat, untuk melaksanakan
Tri Komando sebagai berikut :
I.
Gagalkan pembentukan “Negara Boneka Papua”
buatan Belanda-kolonial
II.
Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat
Tanah Air Indonesia.
III.
Bersiaplah untuk mobilisasi umum
guna mempertahankan kemerdekaan Tanah Air
dan Bangsa.
Semoga Tuhan Jang Maha Esa memberkati perdjoangan
kemerdekaan Indonesia.
Jogjakarta, 19 Desember 1961.
Presiden/Panglima Tertinggi
Angkatan Perang Republik Indonesia,
Angkatan Perang Republik Indonesia,
SUKARNO
Pemimpin Besar Revolusi Indonesia/
Panglima Besar Komando Tertinggi
Pembesan Irian Barat
Panglima Besar Komando Tertinggi
Pembesan Irian Barat
......... Hanya bangsa jang tahu menghargai
pahlawan-pahlawannya,
dapat menjadi bangsa yang besar.........
(
Presiden Sukarno )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar