Merdeka.com
- Presiden RI
keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang dikenal kontroversial.
Kebijakan-kebijakannya kerap menuai banyak kritik dari berbagai kalangan.
Misalnya ketika Gus Dur mengunjungi Soeharto setelah penguasa Orde Baru itu
lengser. Padahal, waktu itu Soeharto sedang menjadi sorotan publik.
Gus Dur juga pernah mengusulkan agar pemerintah mencabut Tap MPRS Nomor XXV
Tahun 1966 tentang pelarangan PKI dan pelarangan penyebaran ajaran komunisme
dan Marxisme/Leninisme di Indonesia. Usul itu langsung menuai kontroversial,
hingga akhirnya kandas direalisasikan.
Selain dua hal itu, sebenarnya masih ada banyak kebijakan-kebijakan Gus Dur tatkala menjadi presiden yang
kontroversial. Namun untuk tulisan ini, merdeka.com hanya merangkum 6 kebijakan
saja.
1. Membubarkan Departemen Sosial dan Departemen
Penerangan
Merdeka.com
- Baru sebulan
menjabat sebagai presiden, Gus Dur langsung merombak tatanan birokrasi
pemerintahan dengan membubarkan Departemen Sosial dan Departemen Penerangan.
Departemen Sosial dan Departemen Penerangan, ini sebelumnya sudah ada sejak
pemerintahan Orde Baru dan Habibie
Saat menjelaskan perihal pembubaran kedua pos kementerian itu di hadapan DPR,
Gus Dur melontarkan komentar bahwa DPR tak ubahnya taman kanak-kanak.
"Beda DPR dengan taman kanak-kanak memang tidak jelas," kata Gus Dur
ketika itu. Pernyataan itu memunculkan protes keras dari sejumlah anggota
Dewan.
2. Sambangi Soeharto pasca-lengser
Merdeka.com
- Gus Dur juga
memilih menyambangi mantan Presiden Soeharto setelah penguasa Orde Baru itu
dilengserkan pada 1998. Padahal, waktu itu Soeharto dan Keluarga Cendana sedang
menjadi sorotan publik. Gus Dur pula yang menggagas bahwa Soeharto harus
diadili, hartanya disita, lalu Soeharto dimaafkan. Hingga akhirnya, untuk
pertama kalinya, pada 30 Agustus 2000 dilaksanakan pengadilan terhadap
Soeharto.
3. Usul agar TAP MPR tentang PKI dihapus
Merdeka.com
- Usul Gus Dur
ini juga menuai kontroversial, yakni pencabutan Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966
tentang pelarangan PKI dan pelarangan penyebaran ajaran komunisme dan
Marxisme / Leninisme di Indonesia. Namun usul ini kandas. Dalam rapat Panitia Ad
Hoc II Badan Pekerja (PAH II BP) MPR, seluruh Fraksi MPR menolak usulan yang
sempat menjadi polemik publik itu.
Akibat usul itu, aksi protes kaum muda serat umat Islam muncul di mana-mana.
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun akhirnya ikut menolak usulan
tersebut, kendati sempat berkukuh mendukung usulan tersebut.
4. Memecat Juzuf Kalla dan Laksamana Sukardi
Merdeka.com
- Pada April
2000, Gus Dur memecat Menteri Negara Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla
serta Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi. Alasan dia, keduanya terlibat
dalam kasus korupsi, meskipun Gus Dur tidak pernah
memberikan bukti yang kuat. Belakangan, Hamzah Haz juga mengundurkan diri
dengan alasan menolak kedekatan Gus Dur dengan Israel.
5. Mengubah keangkeran Istana
Merdeka.com
- Gus Dur
mengubah keangkeran Istana dengan cara menerima tamu dari berbagai kalangan,
mulai dari masyarakat umum, pejabat, hingga kiai NU yang hanya memakai sarung
dan sandal. Bahkan suatu ketika ia pernah mengenakan celana pendek di Istana Negara.
Gus Dur juga kerap kedatangan tamu hingga malam hari.
6. Ancam keluarkan dekrit pembubaran parlemen
Merdeka.com
- Kebijakan
ini paling kontroversial dilakukan Gus Dur menjelang akhir masa jabatan. Dia
mengancaman mengeluarkan dekrit pembubaran parlemen. Dekrit itu berisi (1)
pembubaran MPR/DPR, (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan
mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun, dan (3) membekukan Partai Golkar
sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR.
Namun dekrit tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23 Juli, dan akhirnya
MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati
Soekarnoputri, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden.
terimakasih porintngannya, semoga bermanfaat untuk analisis kuliah saya.
BalasHapusJangan lupa kunjungi blog saya di http://blogoundrium.blogspot.co.id
Terimakasih sudah memberikan informasi yg tepat
BalasHapusMantapp makasih infonya
BalasHapus