Pohon dan kado Natal |
Kita Semua Wayang – Minggu, 08 Desember 2013 – Tahukah anda
bahwa perayaan Natal sudah dilakukan sejak ribuan tahun silam. Hal ini sebagai mana menurut catatan Wikipedia, Natal untuk pertama kali
dirayakan pada tahun 336 SM (Sesudah Masehi). Menurut kalender Romawi kuno, yaitu jatuh pada 25 Desember.
Pada
perayaan Natal yang pertama, masyarakat Romawi menyiapkan makanan
khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan
tukar-menukar hadiah. Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari
perayaan Natal, terutama pada akhir tahun 300-an Masehi, setelah agama Kristen
menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.
Pada
tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di banyak negara
Eropa, dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Hari
Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun
1500-an. Gerakan ini kemudian melahirkan agama Protestan.
Pada
masa Reformasi, mayoritas orang Kristen pada waktu itu menganggap Hari Natal sebagai hari raya kafir
karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Oleh karena itu tahun 1600-an, Natal dilarang di Inggris
dan di Amerika, terutama di
daerah yang masih termasuk koloni Inggris. Akan tetapi masyarakat tetap melanjutkan tradisi kebiasaan
masyarakat Romawi seperti menyiapkan makanan khusus, menghiasi
rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar
hadiah atau kado.
Pada
tahun 1800-an, ada dua kebiasaan baru yang dilakukan pada hari Natal, yaitu
menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan
teman-teman. Di Amerika Serikat, Santa Claus (Sinterklas) menggantikan Santo
Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Sejak tahun 1900-an,
perayaan Natal bahkan menjadi semakin penting untuk
berbagai aktivitas bisnis, sampai sekarang.
Sumber:
Wikipedia/MLA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar