Tampilkan postingan dengan label Lukisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lukisan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Februari 2014

Banjir Surut, Muncul Lukisan Aneh di Tembok Rumah Warga



TRIBUNnews.com 
Lukisan aneh muncul saat banjir surut
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Muncul sebuah fenomena aneh pada tembok rumah milik warga yang menjadi korban banjir di Jalan Cililitan Kecil Satu, Gang Rawa Sepat, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ratusan warga hilir mudik lantaran penasaran, melihat rumah milik Haeriyah (45), yang dipenuhi lukisan mural abstrak.

Pantauan Tribunnews.com, lukisan itu membentuk gambar hewan, manusia, bahkan huruf arab. Rumah dengan luas bangunan 73 meter persegi itu berada di pemukiman padat penduduk. Untuk sampai ke lokasi harus menyusuri gang kecil.

Haeriyah menceritakan, gambar-gambar tersebut muncul setelah rumahnya tergenang banjir. Jumat (21/2/2014) sore keluargnya meninggalkan rumah sekitar pukul 22.00 WIB, karena air Kali Ciliwung naik. Seluruh pintu dikunci.

"Ketinggian air yang masuk rumah sekitar satu meter. Air surut hari Minggu (23/2) dan kami jam 05.00, masuk rumah," kata Haeriyah ditemui di rumahnya, Rabu (26/2/2014).

Dirinya mengaku aneh dengan kondisi seluruh tembok lantai satu rumahnya. Ruangan tanpa banyak skat itu dipenuhi lukisan. Ada ruang tamu yang menyatu dengan ruang tengah, dapur, dan toilet. Nah, seluruh ruangan tersebut rata sekitar dua meter dipenuhi lukisan.

"Saya tidak tahu asalnya dari mana," kata dia.

Menurutnya, sebelum banjir datang, tembok pagar dan dinding rumahnya dicat. Ada sisa cat pagar warna hitam yang disimpan di dapur. Saat ditinggal posisinya tertutup. Namun, setelah banjir surut, kondisi kaleng cat terbuka. Kemungkinan, lukisan itu dari cat yang terbawa arus banjir di dalam rumah tersebut.

"Saat dilihat hanya sisa sedikit catnya," kata dia

Kamis, 02 Mei 2013

Agus Tampilkan Sosok Petruk Jadi Pahlawan Masyarakat


Jawa Po – Radar Yogya │Friday, 03 May 2013│10:18 WIB 
Lukisan Agus dengan tea wayang
Itulah yang terlihat di Roemah Pelantjong Km 8 Mlati, Sleman.  Goresan keprihatian bercampur dengan semangat untuk tetap melestarikan budaya wayang melalui  pameran  lukisan. Rasa prihatin ini menggugah beberapa seniman seni rupa seperti Agus Nuryanto, Lukman, dan Bayu Puwantono. Mereka menggelar pameran bertajuk “ Anak Wayang”. Pameran diselenggarkan sejak 29 April lalu. Rencananya, pameran akan berakhir Sabtu (4/5) besok.“Sesuai hakikat wayang dari zaman dulu hingga sekarang selalu dijadikan  media pembelajaran sekaligus merangkum satu peristiwa.  Nilai-nilai penting tetap ada dalam setiap pengemasannya,” kata Agus kemarin (2/5).Pameran lukisan ini lebih tepat dikatakan  sebagai gaya kontemporer. Ini  karena para seniman mencoba menghadirkan isu-isu terkini melalui media lukisan wayang. Inilah yang menjadi misi mereka, selain menjaga warisan budaya. Juga sebagai media kritik bagi semua  kalangan.Salah satu karya yang mecolok dan menggelitik adalah karya milik Agus yang berjudul Super Hero. Dalam lukisannya digambarkan sosok Petruk yang mengenakan kostum Gundala Putra Petir. Lukisan Achrylic On Canvas berukuran 92 cm X 97 cm ini menggambarkan masyarakat yang jenuh dan mendambakan sosok pahlawan  menyelesaikan permasalahan mereka.Mengenakan kostum warna biru, dan dikelilingi wayang sebagai simbolik rakyat kecil, Petruk seakan siap beraksi dan menjadi pahlawan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan sentosa kepada rakyat yang telah merindukan sosok ini.

“Sosok Petruk adalah seorang punakawan yang tampil ketika goro-goro dan bisa dibilang sering bercanda. Ditampilkan sebagai superhero karena ingin menggambarkan bahwa semua orang bisa menjadi pahlawan jika memang sosok ini dibutuhkan dan masyarakat sudah jengah,” kata Agus.Lukisan lain yang tidak kalah nyentriknya karya Lukman yang berjudul Pisowanan Agung. Dilukis dalam media yang cukup besar berukuran 230 cm x 145 cm, lukisan ini menceritakan ketika para Pandawa Lima dan Bala Kurawa menghadap Resi Bisma dalam sebuah meja pertemuan.Karya ini mirip dengan kisah Perjamuan Terakhir, saat Yesus bertemu dengan murid-muridnya. Melalui lukisan ini Lukman ingin menggambarkan segala hal bisa dipersatukan jika memiliki sebuah atau sosok panutan yang dianggap mewakili semua suara tiap elemen dalam hal ini guru para Pandawa dan Kurawa yaitu Resi Bisma.“ Inilah sisi kontemporernya, disamping untuk menyesuaikan perkembangan jaman, juga bertujuan untuk memberi warna yang berbeda,” kata Lukman.Pameran ini memamerkan beberapa rupa wayang yang dilukis dalam berbagai bentuk dan sesuai dengan aliran masing-masing pelukis. Dengan gaya kontemporer, para pelukis menghadirkan kembali sosok tokoh wayang yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. Lukisan yang dipamerkan berjumlah 20 karya milik ketiga seniman mengajak para pengunjung untuk berpikir dan memaknai tiap lukisan. Dikemas dengan gaya lukis dan aliran yang berbeda dari masing-masing seniman diharapkan dapat memberi warna baru dan mampu mengajak pengunjung untuk lebih memaknai sejarah dan makna pewayangan dari kacamata seniman perupa.

“Semoga karya ini dapat dijadikan media kritik dan juga pengenalan kembali tokoh-tokoh wayang, harapannya generasi muda menjadi penerus harta kekayaan budaya yang dimiliki,” kata Bayu.Pameran Anak Wayang ini berawal dari pertemuan ketiga seniman yang sama-sama memiliki minat terhadap dunia wayang. Berangkat dari hal inilah, ketiga seniman ini sepakat untuk mengangkat dan melestarikan Wayang melalui media lukisan.Meski sama-sama menggemari dunia wayang, namun Agus mewakili ketiga seniman mengungkapkan Anak Wayang belum bertujuan didirikan sebagai kelompok seni. “Masih banyak seniman yang hobi wayang dan memiliki karya indah.  Pameran ini hanya menjadi perwakilan agar wayang tetap dijaga dan dilestarikan,” tambah Agus. (*/kus)
"POLEKSOSBUDA DENMAS PRIYADI": Agus Tampilkan Sosok Petruk Jadi Pahlawan Masyarak...: Jawa Po – Radar Yogya │Friday, 03 May 2013│10:18 WIB  Lukisan Agus dengan tea wayang Itulah yang terli...

Minggu, 14 April 2013

Inggris Gagal Pertahankan Lukisan Pablo Picasso "Child With A Dove"



Sebuah lukisan karya Pablo Picasso yang dilukis saat usia 19 tahun dan berada di Inggris sejak 1924, “Child With A Dove” akan dipindahkan ke Qatar setelah upaya untuk membeli kembali dari kolektor pribadi gagal.

BBC Indonesia – Sabtu, 13 April 2013 – 13:03 WIB - Lukisan dengan judul Child With A Dove terjual tahun lalu dengan harga dilaporkan mencapai £50 juta tetapi pemerintah melakukan larangan ekspor untuk karya tersebut dengan harapan ada pembeli Inggris yang mau membelinya. Dan saat larangan ekspor tersebut berakhir Desember lalu, tidak ada institusi yang mampu mengumpulkan dana untuk membeli lukisan tersebut. Lord Inglewood, ketua Komite Seni Inggris menyebut kehilangan lukisan tersebut sebagai ''sebuah hal yang sangat disayangkan.''

'Qatar'

Dia mengatakan: ''Child With A Dove" adalah sebuah lukisan ikonis Picasso, dan memiliki sejarah yang panjang dalam koleksi seni Inggris. Itu merupakan salah satu karya awal Picasso, dan menandakan momen transisi dalam karirnya, yang membawanya ke Periode Biru.

"Sangat disayangkan bahwa institusi di Inggris tidak bisa mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk tetap menahan karya seni yang cantik ini di dalam negeri. Tetapi ini adalah alasan mengapa larangan ekspor sangat penting untuk melindungi warisan kebudayaan bangsa.'' Lord Inglewood menambahkan: ''Dalam kasus Picasso, uang jelas sebagai masalahnya.''

Menurut koran Prancis Le Figaro, Child With A Dove dibeli seorang kolektor asal Qatar. Negara ini sekarang menjadi salah satu pemain yang serius di dunia seni dan dikabarkan juga telah membeli The card Players karya Cezane seharga £162 juta dan £47 juta untuk karya Rothko, White Center (Yellow, Pink and Lavender on Rose). 

Philip Hoffman, kepala eksekutif yayasan Fine Art Fund, kepada Independent mengatakan:"Qatar adalah salah satu dari tiga pembeli terbesar di dunia saat ini, dan mereka memiliki sumber daya yang sangat besar.''
"Qatar membuat komitmen yang besar untuk membuat negara Arab tersebut menjadi penghubung dalam pasar seni di Timur Tengah. Mereka membangun museum dengan koleksi seni yang luar biasa.''

Hemat estetika

Child With A Dove terjual di balai lelang Christies atas nama keluarga Aberconway di Wales, yang mewarisi lukisan ini di tahun 1947 menyusul kematian Samuel Courtauld. Lukisan ini pertama kali sampai di Inggris tahun 1924 saat dibawa oleh Nyonya R A Workman. Menjadi salah satu karya pertama dan terpenting Picasso yang masuk dalam koleksi Inggris, yang menandakan transisi seniman tersebut dalam perayaan Periode Biru, saat dia hijrah dari Impresionistis ke gaya yang lebih hemat estetika, menciptakan karya suram dengan melukis dalam nuansa biru dan biru-hijau. Tahun 1970-an, lukisan ini dipinjamkan ke Galeri Nasional di London dan tahun lalu dipamerkan dalam eksebisi Becoming Picasso: Paris 1901 di Galeri Courtauld. 

Eksebisi itu berakhir 27 Mei lalu dan lukisan tersebut akan kembali ke balai lelang Christie sebelum akhirnya meninggalkan Inggris.

Sumber:
BBC Indonesia
Posted:
Slamet Priyadi di Kp. Pangarakan - Bogor   

Sabtu, 17 Maret 2012

Pesan Rahasia Da Vinci yang Terkubur 400 Tahun


Leonardo Da Vinci
 SELASA, 13 MARET 2012 - REPUBLIKA.CO.ID, FLORENSIA - Para arkeolog menemukan sebuah pesan rahasia  yang tersembunyi dalam sebuah lukisan Leonardo da Vinci. Pesan itu terungkap di balik dinding Vechio Palazzo, sebuah istana kuno di Florensia yang berdiri sejak 1300-an. Pesan rahasia itu bertuliskan 'carilah dan kamu akan menemukan' (Cerca trova) pada sebuah lukisan mural di dinding karya Da Vinci. Menurut Dailymail.co.uk, Selasa, (13/3), para peneliti ternyata mengungkapkan pesan tersebut merujuk pada sebuah karya Da Vinci yang telah hilang sejak 400 tahun yang lalu. Sebuah kamera mini endoskopi dimasukkan ke dalam bagian dinding di Vechio Palazzo, dan memperoleh sampel dari pigmen kimia yang Da Vinci juga digunakan dalam lukisan Mona Lisa. Lukisan Mona Lisa dianggap salah satu karya Da Vinci yang paling fenomenal, yang diasumsikan telah hancur oleh api pada abad ke-16. Penemuan ini membuat peneliti percaya bahwa mungkin berbagai karya Da Vinci yang fenomenal telah sengaja disembunyikan oleh pelukis lain. Para arkeolog mulai menyelidiki  mural di Vechio Palazzo setelah seorang arkeolog menemukan kata-kata, 'Cerca trova'. "Data-data yang ditemukan ini sangat menggembirakan," kata Peneliti dari National Geographic, Maurizio Seracini. Meskipun Ilmuwan masih dalam tahap awal penelitian, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memecahkan misteri ini.

Lukisan Karya Leonardo Da Vinci
Pada 1503, Da Vinci ditugaskan oleh Gonfaloniere Piero Soderini melukis 'Pertempuran Anghiari' di Aula 500 dari Palazzo Vecchio, pusat pemerintahan di Florence. Lukisan itu memperingati kemenangan 1440 dari pertempuran di dataran Anghiari antara Milan dan Liga Italia dipimpin oleh Republik Florence. Para Florentines hadir sebagai kekuatan penting di Italia tengah, mendominasi Kepausan dan politik Italia selama ratusan tahun. Karya Leonardo Da Vinci sendiri sempat heboh dalam dunia perfilman, melalui film fiksi ilmiah yang berjudul Da Vinci Code. Film itu menceritakan bagaimana rahasia lukisan karya Da Vinci mengungkap tentang sosok Jesus dalam lukisan 'the Last Supper'nya. Leonado Da Vinci adalah seniman sekaligus ilmuwan yang lahir pada 1452, zaman pencerahan (Renaissance) Eropa. Karyanya beserta karya ilmuwan zaman pencerahan lain, seperti Galileo Galilei banyak ditentang oleh pihak gereja pada saat itu yang menentang ilmu pengetahuan. Namun karena pendekatan ilmiah Da Vinci dengan menggunakan seni membuat dirinya lebih aman dibanding Galileo.