KITA SEMUA WAYANG
Kamis, 26 April 2018 - 06:56 WIB
Kamis, 26 April 2018 - 06:56 WIB
Gunung Salak
selama ini memang dikenal angker, baik oleh pendaki maupun bagi kalangan
penerbang. Tak sedikit para pendaki yang tersesat, hilang dan meninggal di
Gunung Salak. Begitu juga dengan dunia penerbangan, setidaknya tujuh pesawat
jatuh di lereng gunung yang memiliki dua puncak ini.
Meski sering
diperbincangkan, asal muasal penamaan Gunung Salak masih simpang siur hingga
saat ini. Salah satu versi menyebut Gunung Salak tidak memiliki hubungan dengan
buah salak. Gunung Salak dalam versi ini diambil dari bahasa sansekerta
‘Salaka’ yang berarti perak.
Maka Gunung
Salak bermakna ‘Gunung Perak’. Versi lain menyebut di lereng gunung tersebut
pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Salakanagara pada abad IV dan V Masehi.
Nama Gunung
Salak pun diduga berasal dari kata depan kerajaan tersebut. Menurut sumber
sejarah, kerajaan Salakanagara dipimpin oleh seorang raja dengan gelar Raja
Dewawarman I-VIII. Terungkapnya kerajaan Salakanagara bermula dari penemuan
tulisan Raja Cirebon yang berkuasa tahun 1617 Wangsakerta, yang ditemukan pada
abad ke-19 Masehi.
Dari sinilah
kemudian diketahui, jika kerajaan Hindu pertama di Pasundan bukan Tarumanagara,
tapi Salakanagara. Namun versi ini pun belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Versi lain
dan yang beredar di warga di lereng gunung tersebut adalah adanya buah salak
raksasa. Konon, penamaan Gunung Salak berasal dari penemuan buah salak besar.
“Kata orang tua dulu begitu, katanya ada salak besar di sana, makanya dikasih
nama Gunung Salak,” ujar warga Cidahu, Sukabumi, Husni.
Belum jelas
soal penamaan dan hubungan gunung yang sering terjadi kecelakaan pesawat
terbang ini. Namun di gunung tersebut terdapat banyak sekali petilasan atau
tempat bersemedi para raja dan pengikutnya.
Menurut
situs berita Merdeka.com, petilasan suci itu tersebar di berbagai titik.
Seperti petilasan milik raja Pajajaran, Prabu Sri Baduga Maharaja atau Prabu
Siliwangi di kaki Gunung Salak di daerah Bogor dengan total mencapai puluhan
lokasi.
Lalu mengapa
gunung yang sering diselimuti kabut itu disebut Gunung Salak? (mer)
SUMBER :
Hallobogor.com,
Cijeruk
Senin,
27/7/2015|20:37 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar