“KAKAWIN
BHARATAYUDA”
PUPUH
XLIII ( 1 – 7 )
TEWASNYA
PATIH SANGKUNI
Pustaka :
Prof. Dr.
R.M. Sutjipto Wirjosuparto
Kakawin
Bharata-Yuddha, Bhratara – Jakarta 1968
|
|||
TRANSKRIPSI
|
TERJEMAHAN BEBAS
|
||
1
|
Byatita ri pêjah
narâdhipati Çalya ҫurêng ranna.
Ikang bala larut bubar
hinuru nora wânyâ pulih.
Sira ng prabhu Suyodhana
mûruda sep huwus kambulan.
Nda tan wring
ulahânglugas hurip amuk mwang antên kabeh.
|
1
|
Singkat cerita, setelah
raja Salya gugur sebagai pahlawan di medan pertempuran, tentaranya bubar
bercerai berai. Mereka dikejar-kejar tak seorangpun yang berani mengadakan
serangan balasan. Melihat ini raja Suyodana berupaya mundur namun sudah
terlambat karena Ia telah dikepung dari segala penjuru. Ia bingung, apa yang
harus dilakukannya, dan Ia hanya bisa mempertahankan hidupnya dengan jalan
mengadakan serangan balasan bersama adik-adiknya.
|
2
|
Paddâng lêpasakên
warâstra pênuh ing langit sök sêsö. Awâs hilanganing musuhnira waҫesha
hêntyânana. Kunang pwa panakis Dhananjaya ring astra cannddânila. Alisyus
amusus ya hilangâlilang tan padon.
|
2
|
Mereka melepaskan panah-panah
dahsyatnya sehingga langit menjadi penuh sesak oleh panah-panh Suyodana dan
adik-adiknya. Hal ini tentu sangat membahayakan dan bila dibiarkan akan
membinasakan seluruh prajurit Pandawa. Untunglah Arjuna segera menangkis
serangan itu dengan panah saktinya, ‘Candanila’ yang mendatangkan taufan
besar yang menyapu bersih panah-panah Suyodana dan adik-adiknya sehingga tak
satupun yang melukai pasukan Pandawa.
|
3
|
Matangnya n angiwung
têkâmrang amurêk nirbahaya. Kunêng tan iniwö têkapnira sang âryya Bhimâtakên.
Rikân winlêsan rinok pinupuh ing gadâ lohita. Parêng rwa mati len parêng
puluh syuh rênuh.
|
3
|
Melihat ini pasukan Kurawa menjadi marah, mereka
maju menyerang tanpa rasa takut. Bima sama sekali tidak menghiraukan serangan
mereka itu, Ia tetap bertahan, gada Lohita senjata andalan Bima yang dahsyat
berputar-putar menghantam setiap pasukan Kurawa yang berada di dekatnya dan
mati dengan keadaan yang mengenaskan hancur lebur.
|
DENMAS PRIYADI : "Hello, sobat-sobat blogger di mana saja berada, salam penuh persahabatan selalu dari saya di LIDO-BOGOR. Sobat, mari kita perlakukan waktu dengan sebaik mungkin, dengan sikap saling menghargai, kreatif, komunikatif, dan saling tukar informasi secara positif penuh kehangatan dan keakraban!Salam Seni Budaya.
Sabtu, 17 Februari 2018
KAKAWIN BHARATAYUDAPUPUH XLIII ( 1 – 3 ) BAG. 1 . Oleh Prof. Dr.R.M Sutjipto Wirjosuparto
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar