Blog Ki Slamet : Kita Semua Wayang
Selasa, 07 Juni 2014 - 14:20 WIB
Selasa, 07 Juni 2014 - 14:20 WIB
PRESIDEN AMERIKA SERIKAT KE 16
ABRAHAM LINCOLN ( 1809 – 1865 )
Abraham Lincoln (1809-1865) |
“Mengapa tidak ada suatu keyakinan yang sabar mengenai keadilan yang
pokok bagi rakyat? Apakah ada harapan yang lebih baik atau sama di dalam dunia
ini?”
(—PIDATO PELANTIKAN,
1861 —)
Diahirkan :
Di Hardin
County, Kentucky, 12 Pebuari 1809
Pendidikan :
Belajar sendiri/oto didak
Kawin :
Dengan Mary Todd, 1942
Karier :
-
Penyidik, Kepala Pos, Kapten dalam Perang Black
Hawk, 1831 - 1937
-
Anggota DPR Illinois, 1834 – 1842.
-
Pengacara 1837.
-
Anggota Kongres, 1847 - 1849.
-
Presiden, 1861 - 1865.
-
Duta Besar untuk Belanda tahun 1780.
Meninggal :
Di
Washington, D.C. 15 April 1865
Dalam sejarah tidak ada contoh yang lebih dramatis menyamai
terpanggilnya seorang tokoh maju ke depan untuk menghadapi tantangan krisis
berat yang mengancam, dari pada munculnya tokoh Abraham Lincoln, yang laksana
tokoh dalam cerita dongeng timbul dari kegelapan ke permukaan sejarah, menjadi
Presiden dari suatu negara yang mau rubuh. Halangan-halangan laksana raksasa
menghadang di depannya. Dia lahir di kalangan rakyat sederhana, kurang
pengethuan, miskin, dan hidup di dalam hutan daerah perbatasan. Dia sama sekali
tak mempunyai hal yang menguntungkan atau perhubungan. Da terlalu sederhana
untuk bisa menjadi kesayangan sebagai politikus profesional. Pribadinya penuh
teka-teki, terlalu pilosofis, sangat pelucu untuk menjadi tokoh yang terkenal.
Tetapi nasib tidak bisa dihalang-halangi. Bagaimanapun juga Lincoln diangkat
menjadi Presiden, sebagai calon kedua dari sekian banyak calon lainnya. Melalui
suara pemilih yang kurang dari suatu mayoritas dia akhirnya menjadi Presiden
dalam 1860.
Keuar dari tahun-tahun awal kemiskinan dan percobaan, muncul seorang
tokoh yang secara unik memperlihatkan kemampuan menghadapi ancaman perang
saudara. Orangnya sangat jujur, punya kesadaran yang tinggi, dan kecakapan
mengagumkan, dan seorang yang mempunyai rasa kemanusiaan yang mendalam. Setelah
18 bulan pertama dalam jabatannya, Lincoln menjadi seorang yang kuat dan
efektif sebagai pemimpin. Dia teguh dalam pendirian, bijaksana dan meyakinkan.
Tetapi di atas segalanya itu, dia mempunyai pandangan yang jauh. Dia melihat
Amerika Serikat dalam dimensinya yang terbesar sebagai percobaan yang terbaik
dalam demokrasi. Dalam sejarah tirani dan penindasan yang panjang, pada diri
tokoh ini orang melihat bersinarnya cahaya harapan. Baginya cita-cita besar
demokrasi itu mengurangi perbedaan daerah. Keyakinan Lincon yang mendalam
mengenai nilai bertahan dalam percobaan ke pemerintahan bebas meneguhkan hatinya
selama peperangan bertahun-tahun lamanya itu di medan perang Gettysburg hal
terebut mendorongnya untuk memperlihatkan kepada dunia sinar pandangannya
mengenai kebesaran negerinya yang sejati itu; “suatu negara yang dibangun dalam kemerdekaan dan diabdikan kepada
pendirian bahwasemua orang diciptakan sama,” dan pikirannya yang teguh
untuk berjuang mempertahankan Kesatuan Negara. “Pemerintahan rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat itu, tidak akan
lenyap dari muka bumi.” Pernyataan
Gettysburg, yang merupakan pernyataan politik dan kemanusiaan yang agung dan
sejati sepanjang masa, memperlihatkan ketulusan, kesederhanaan dan keagungan
yang sejati yang menandai Lincoln sebagai salah seorang Presiden Amerika
Serikat yang terbesar.
Selama pemerintahan Lincoln, penduduk Amerika Serikat tahun 1861
berjumlah 32,350,627 jiwa dan pada tahun
1865 berjumlah menjadi 35, 700,678 jiwa
Pustaka:
Vincent
Wilson Jr. 1982. “The Book Of The Presidents”
“Presiden-Presiden Amerika Serikat”
Alih Bahasa
oleh Drs. Abdullah Amry
Penerbit
Mutiara Jakarta – Cetakan kedua 1982
Sabtu, 30 April 2016 – 12:21 WIB
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar