KITA SEMUA WAYANG, “AJI BALA SAKETHI” By Slamet Priyadi: Orang yang mampu memiliki ilmu kesaktian Aji Bala Saketi mempunyai karisma yang besar, dan ini nampak dari cahaya diwajahnya yang bersinar penuh kewibawaan. Bicaranya bisa menggetarkan bagi yang mendengar, bahkan orang yang sudah memiliki kesaktianpun akan merasa gentar jika menghadapi orang yang mempunyai ajian Bala Sakethi.
Ajian Bala Sakethi tepat sekali dipergunakan untuk membubarkan tempat-tempat maksiat seperti tempat perjudian, pelacuran, dan tempat maksiat lainnya karena dengan menggunakan ilmu ini tempat tersebut dengan mudah bias dibubarkan tanpa menggunakan kekerasan.
Adapun untuk memiliki ajian Bala Sakethi ini, ada beberapa persyaratan yang harus dijalaninya,seperti:
1. Mandi keramas pada hari Kamis
2. Puasa mutih selama 40 hari, yaitu hanya makan nasi putih, minum air putih, dan tidak boleh makan makanan yang mengandung rasa, seperti rasa asin, asam, manis.
3. Ngebleng, setelah melakukan puasa mutih dilanjutkan dengan puasa Ngebleng, yaitu puasa yang tidak boleh melihat terangnya matahari, cahaya lampu, dan sebagainya.
4. Pada setiap pukul 5 pagi dan pukul 6 sore, membaca mantra sebanyak 40 kali yang dilanjutkan dengan mengucap kata, “Hong” sambil menjejakkan kaki kanan ke tanah.
5. Mendahulukan kaki sebelah kiri setiap hendak berjalan keluar dari rumah.
Berikut adalah amalan mantra Aji Bala Sakethi yang harus dibaca setiap hari :
“Hong,
Niat ingsun matek aji,
Ajiku Bala Sakethi,
Aji jagad gede,
Seko doyone Sang Hyang Logos kang luhur,
Sakabehing poro wali podho manjing ing sasiro,
Ojo maneh sakabehing bolo jalmo manungso,
Ora tundhuk mareng sliraku,
Poro jin, setan, peri, prayangan ,
Podho tatas kabeh kesabet dening aku,
Kesabet menduwur, tatas menduwur,
Kesabet mengisor, toto mengisor,
Kesabet manengen, tatas manengen,
Kasebet mangiwo, tatas mengiwo,
Tatas karsane Alloh, Hong”
Niat ingsun matek aji,
Ajiku Bala Sakethi,
Aji jagad gede,
Seko doyone Sang Hyang Logos kang luhur,
Sakabehing poro wali podho manjing ing sasiro,
Ojo maneh sakabehing bolo jalmo manungso,
Ora tundhuk mareng sliraku,
Poro jin, setan, peri, prayangan ,
Podho tatas kabeh kesabet dening aku,
Kesabet menduwur, tatas menduwur,
Kesabet mengisor, toto mengisor,
Kesabet manengen, tatas manengen,
Kasebet mangiwo, tatas mengiwo,
Tatas karsane Alloh, Hong”
Minggu, 27 Maret 2011
Slamet Priyadi di Lido-Bogor